Dalam rangkaian Festival UMB ke 6, terdapat lomba yang baru dilaksanakan pada tahun 2013 ini, yaitu kompetisi pidato bahasa Mandarin, dengan bobot penilaian pelafalan (35%), isi teks pidato (30%) dan penampilan (15%), 13/11/13. Kompetisi Mandarin Speech antar SMA dan sederajat, merupakan unjuk kebolehan dalam berpidato bahasa Mandarin ini diikuti oleh 9 peserta siswa/i sekolah menengah atas.
Penyelenggaraan program kompetisi ini didukung oleh unit kegiatan khusus bahasa Mandarin UMB, seperti dituturkan oleh Amelia Christiyani (PIC Kompetisi Pidato Mandarin) bahwa saat ini sudah banyak sekolah yang menyelenggarakan mata pelajaran bahasa Mandarin. Karena hal tersebut-lah lahir gagasan untuk mengadakan kompetisi Mandarin Speech. Berbagai persiapan sudah dilakukan dari jauh-jauh hari sebelum kompetisi dimulai, dari sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga persiapan teknis lainnya, seperti mempersiapkan juri sebagai tim penilai. Selain dari pihak Universitas, terdapat juri eksternal yang berasal dari salah satu sekolah di kawasan Jakarta Barat.
Ada tiga point dalam melakukan penilaian peserta kompetisi. Point penilaian paling tinggi adalah pelafalan bahasa dengan bobot point sebesar 35%. Menurut Amelia, pelafalan sangat penting dalam bahasa Mandarin, oleh karena itu peserta harus dapat bertutur kata dengan baik agar mendapat point tinggi. Kedua, isi teks pidato dengan bobot point penilaian sebesar 30%, terakhir penilaian penampilan peserta diberikan bobot point sebesar 15%.
Kompetisi yang berlangsung di ruang C-201 Universitas Mercu Buana ini mendapat respon baik dari peserta hingga juri. Dita Novita, salah satu peserta yang berasal dari SMA di Cirebon ini merasa senang ketika mengikuti kompetisi. Walaupun menurutnya agak tegang saat maju, tapi setelah selesai, langsung lega. Sekaligus menambah pengalaman, demikian ujar Dita yang ditemani ibunya saat diwawancarai. Selain mengikuti kompetisi, belia yang besar di Beijing ini-pun mengaku senang terhadap fasilitas di kampus Universitas Mercu Buana. Menurutnya, fasilitas di Universitas Mercu Buana sangat bagus dan menunjang berbagai kegiatan mahasiswa.
Hal serupa diungkapkan Luki Ardino, siswa dari salah satu SMA di Jakarta ini juga merasa tegang saat berpidato. Walaupun demikian, Luki tetap senang dan mendukung acara yang diadakan UMB. Selain senang ketika mengikuti lomba, Luki-pun terkesan saat berada di Universitas Mercu Buana. menurutnya, kampus berlambang api biru ini sangat besar dan banyak fasilitas pendukungnya. Kakak-kakak mahasiswa disini ramah-ramah, tambahnya lagi.
DR Ida Anggraeni, salah seorang tenaga pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, kali ini bertugas sebagai juri yang menilai penampilan peserta. Menurutnya, peserta lomba perlu dilakukan penilaian terhadap penampilannya. Selain itu, ia berpendapat bahwa kompetisi yang diselenggarakan pertama kalinya ini sangat baik. Pesertanya bagus-bagus, sayangnya masih banyak yang gugup ketika berpidato.
Dalam kompetisi Mandarin speech yang baru kali pertama ini, sekolah yang berhasil meraih juara adalah Lucky Adlino, siswa SMAN 78 Jakarta berada diposisi III dengan point 221, lalu diposisi II adalah Jessica Irene Ridwan, siswi SMAN 2 Jakarta dengan point 243 dan posisi puncak diraih oleh siswi SMA Greeta School Cirebon, Dita Alvina dengan perolehan point 268. (Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat / [email protected])
Leave a Reply